BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari antara sesama manusia, agar hubungan ini dapat berfungsi dengan baik, ada peraturan yang harus kita terapkan, bagi kita prosedur masyarakat Muslim telah diatur dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasulllah SAW yang sering kita sebut sebagai Properties terpuji atau patut dipuji. Selain itu, umat Islam harus selalu mengucapkan kalimat thayyibah (kalimat baik). Selain itu kita juga harus selalu mempraktikkan lima rukun iman, salah satunya adalah iman Hari Kiamat.
Dalam pembahasannya akan kami jelaskan dalam tulisan ini, bahwa kita akan menyajikan antara karakter terpuji , karakter tercela, hukuman thayyibah, asma'ul husna, dan percaya pada hari kiamat.
Kami mengatur ini dalam bentuk makalah, dan juga untuk menambahkan wawasan kita sebagai pembaca diskusi terpuji mengenai masalah ini, dan juga dengan diskusi ini sehingga kita dan semua pembaca lainnya dapat membuat referensi ini untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Maka pembahasan ini kita buat sebagai bentuk tugas dari pokok bahasan aqidah akhlak dan pembelajarannya.
B. Soal Rumus
1. Apa makna thaghyibah Astaghfirullahal'adzim?
2. Apa arti asma'ul husna Al-Qawiyyu, Al-Hakim, Al-Musawwir, Al-Qadir ?
3. Bagaimana cara percaya Qada dan Qadar?
4. Apa karakter Tanggung Jawab, Keadilan, dan Kebijaksanaan yangpatut dipuji ?
5. Apakah perilaku tercela dariMarah, Fasik, dan Kemurtadan?
6. Apa arti kalimat Taubat thayyibah?
7. Apa arti asma'ul husna Al-ghofur, Al-afuuw, Al-shobur, dan Al-halim
8. Bagaimana contoh kisah Adam dan nabi Ayub?
9. Bagaimana kebiasaan terpuji hewan dan tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti thaghyibah sebuah kalimat staghfirullahaladzim
2. U ntuk mengetahui makna dari asma'ul husna Al-Qawiyyu, Al-Hakim, Al-Musawwir, Al-Qadir
3. Untuk mengetahui makna Qada dan Qadar
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan karakter Tanggung Jawab, Keadilan dan Kebijaksanaan yang patut dipuji
5. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan a khlak tercela Marah, Fasik, Murtad
6. Untuk mengetahui arti kalimat Ta'ayibah Taubat.
7. Untuk mengetahui arti asma'ul husna Al-ghofur, Al-afuuw, Al-shobur, dan Al-halim.
8. Untuk mengetahui teladan Nabi Adam dan para Nabi.
9. Untuk mengetahui karakter tanaman dan hewan terpuji.
BAB II
PEMBAHASAN
SEMESTER 1
A. Thayyibah kalimat
Istighfar ke ALLAH SWT
Istighfar, Astaghfirullahal'azim "Saya mohon ampun kepada Tuhan Yang Maha Kuasa" adalah kalimat yang sangat singkat, namun memiliki makna yang sangat kuat, sangat dalam, sangat indah dalam kehidupan kita.Ini adalah tradisi ritual Islam yang sangat mendasar.Karena di Istighfar ada beberapa unsur spiritual, seperti yang dinyatakan dalam Al Qur'an atau Sunnah Nabi. Sejumlah ayat tentang Istighfar atau pertobatan banyak dikutip oleh Alquran dan Sunnah Nabi, misalnya:
"Ketika mereka melakukan kekejian atau penganiayaan, mereka segera mengingat Allah dan meminta pengampunan atas dosa-dosa mereka ... (QS 3: 135).
"Jadi barangsiapa memuji Tuhanmu dan memohon kepada-Nya untuk mengampuni, sesungguhnya Dia adalah Penerima Pertobatan." (QS 110: 3)
"... dan orang-orang yang memohon pengampunan sebelum fajar" (QS 3:17).
"Maha Suci Engkau, ya Allah, Tuhanku! Dan dengan segala puji bagi-Mu, ya Allah, Tuhanku, maafkanlah aku!Sesungguhnya kamu menerima pertobatan, Maha Penyayang. "(HR. Al-Hakim).
"Siapa pun yang mengalikan istighfar, maka akan diberikan kelapangan dalam setiap masalah dan jalan keluar dari kesempitan. Dan itu dihargai dari jalan yang tak terduga. "(HR. Abu Dawud dan Nasa'i).
"Hatiku sangat tertekan, jadi saya bisa bermeditasi seratus kali sehari." (HR. Muslim) Meskipun dosa-dosa Anda sebanyak ombak laut, seperti pasir di padang pasir, karena banyak daun di pepohonan, atau seluruh alam semesta, Allah SWT akan selalu memaafkan, saat Anda mengucapkan doa tiga kali sebelum tidur: Astaghfirullahal 'Adzim al-Ladzii Laailaaha Illa Huwal Hayyul Qayyuumu wa Atuubu Ilaih. (Saya meminta maaf kepada Allah Yang Mahakuasa, tidak ada Tuhan selain Dia yang Hidup dan Melestarikan (hidup), dan saya bertobat kepada-Nya). "(HR. At-Tirmidzi).
Terjemahan Istighfar : "Saya mohon maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa" Istighfar memiliki dua makna yang jelas yang mengarah pada hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga selama ini kita sebut istighfar mencapai maknanya.
Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan kata sifat, maka kita meminta pengampunan dari Tuhan, mohon maafkan kesalahan kita, mintalah aib. Semakin sering kita beristighfar maka semakin kita dibersihkan dari dosa, dari kesalahan, dari aib. Karena itu Allah mencintai hamba-hamba Allah yang terus beribadah. Karena tidak seorang pun dari kita yang murni dari dosa, istighfar adalah tugas dan kebutuhan kita, bahwa Tuhan mengampuni dosa kita, mengampuni kesalahan kita dan menutupi aib kita.
Yang kedua, setiap kali kita mengatakan "tidak mahir", berarti kita meminta Tuhan, sangat memohon kepada Tuhan, bahwa Tuhan akan memperbaiki hidup kita, memperkuat iman kita, membuat kita lebih baik dalam pengabdian yang taat, membuat kita terhormat.
Biasakan berbicara dengan Astagfirullahalaziim
Setiap muslim harus memperbanyak istighfar dalam berbagai kesempatan. Paling tidak katakan: Astaghfirullah, Rabbighfirli, Allahummfirfirli, dan lain-lain. Melalui istighfar itu seseorang akan mendapatkan banyak prioritas.
Dan di Istifghar ada kekayaan dan manfaatnya. Diantara keunggulan prioritas Istighfar adalah:
1. Ini akan dihapus dan dinaikkan di peringkat. Allah Ta'ala berfirman: "Dan barangsiapa yang melakukan kesalahan dan kesalahan dirinya sendiri dan kemudian memohon kepada Allah untuk pengampunan, ia akan menemukan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS An-Nisa '[4]: 110).
2. Akan dihargai dengan rejekinya, untuk mendapatkan kedamaian batin, milik orang-orang yang halal seperti yang disebutkan di atas. Allah Ta'ala berkata: "Jadi, saya katakan kepada mereka:" Ampunilah Tuhanmu, pastilah Dia adalah Pemberi Aku pasti akan mengirim Hujanlah dengan berlimpah-limpah, dan perbanyaklah kekayaanmu dan anak-anakmu dan sediakanlah kebunmu dan jadilah sungai bagi kamu. "(QS Nuh: 10-12).
3. Memberantas dosa dan kesalahan. Setiap dosa meninggalkan noda hitam di hati.Noda hitam bisa hilang dengan melakukan istighfar. Nabi sallallaahu 'alaihi wa sallam berkata: "Memang, jika orang beriman melakukan dosa, hatinya timbul noda hitam, saat dia bertobat, berhenti dari keadaan sebaliknya, dan beristighfar, itu akan menyinari hatinya." (HR Ahmad).
4. Buatlah mudah dalam segala hal.Rasulullah saw. Alaihi wa sallam berkata: "Barangsiapa yang terbiasa dengan harga diri, Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesulitan, dan akan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
B. Asma'ul Husna Al-Qawiyyu, Al-Hakim, Al-Musawwir, Al-Qadir
1. Al-Qawiyyu (Allah Yang Maha Kuasa)
Sungguh menakjubkan memiliki kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, baik secara fisik maupun spiritual.
Dengan mendapatkan kekuatan fisik Kami tidak rentan terhadap penyakit, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan kekuatan penuh.
Dengan kekuatan Roh, Kami memiliki keteguhan dan kekuatan iman untuk melakukan kegiatan ibadah kepada Alloh SWT.
Ini adalah kesenangan bagi mereka yang mendapatkan kekuatan dari Allah SWT, karena kita bisa melakukan ibadah sehari-hari dan aktivitas sehari-hari dengan kondisi sehat dan bugar.
2. Al-Hakim (Allah yang Maha Bijaksana)
Memang ada pengadilan di dunia yang memberlakukan hukuman atas semua perbuatan kita yang melanggar hukum, tapi kita tidak bisa mendapatkan keadilan yang baik di sana. Jika ketidakadilan ini telah terjadi, kita berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya.
Sistem peradilan kita memberi kita kesempatan untuk mendapatkan keputusan yang adil. Dan jika kita merasa bahwa keputusan PA / PN (Pengadilan Negeri / Pengadilan Negeri) tidak adil, kita dapat mengajukan banding ke PT / PTA (Pengadilan Banding / Pengadilan Tinggi Agama).
Jika kita masih belum mendapatkan keadilan / hukuman yang kita terima tidak adil, maka kita bisa mengajukan permohonan PK (Review Against MA (MA) Kami juga bisa mengajukan pengampunan kepada Presiden kita, jika kita juga tidak mendapatkan keadilan di MA. Sistem ini diciptakan untuk menciptakan keadilan nyata bagi masyarakat.
Tapi kalau itu terjadi, kita harus tawakkal (pasrah kepada Allah SWT, setelah diiringi usaha dan doa). Akan ada pengadilan tinggi yang lebih tinggi daripada Yang Maha Bijaksana di Hari Akhir.
Kebijaksanaan ini adalah cermin bagi semua pemimpin, baik dirinya sendiri, Kepala Keluarga, Orang Tua, Pemimpin Negara (Presiden / Wakil Presiden), Kepala Sekolah, Guru, Siswa, CEO, Majikan, karyawan, dan cermin untuk semua elemen masyarakat.
Dengan memanggil Asma Yaa Hakiimu-nya, Kami optimis bahwa keadilan / kebijaksanaan selalu menyertai setiap langkah kita.
3. Al-Musawwir (Tuhan Yang Maha Esa)
Allah SWT menciptakan ciptaan-Nya sebaik bentuknya. Lebih banyak orang diciptakan dengan kondisi yang paling sempurna daripada Mkhluk lainnya yang menciptakan Dia. Bahkan Malaikat pun kurang sempurna dari Manusia, manusia itu memiliki Aqal (pikiran). Proses pembentukan manusia baik pembentukan fisik maupun karakter (alam) sudah dimulai dari rahim ibu selama rahim. Formasi fisik meliputi; tangan, kaki, wajah, tubuh, kaki, dan rambut, dan organ tubuh lainnya.Pembentukan properti ini juga akan berkembang selama rahim ibu. Nah jika ibu selama hamil marah, marah, curang, curang, dan lainnya, maka si kecil kemungkinan akan mengikuti jejak Ibu.Disarankan agar ibu bisa melakukan hal positif,
Dengan memanggil nama-Nya Yaa Mushowwiru, diharapkan anak yang lahir untuk dilahirkan adalah keluarga tampan, tampan, cerdas, taat dan berbudi / beragama, terlahir dan diberkati dengan sempurna, entah dia laki-laki atau laki-laki. - manusia Dan jika Allah SWT ingin dia terlahir sebagai wanita, maka dia akan menjadi keluarga yang cantik, cerdas, taat dan berbudi / beragama, sempurna lahir dan diberkati, baik akhlaqnya (moral maupun tingkah lakunya).
4. Al Qadir (Allah Yang Maha Kuasa)
Segala sesuatu hadir dan terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Membuat matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, menentukan nasib seorang pria apakah dia orang kaya atau orang miskin adalah kehendaknya (bukan pria lain), menyembuhkan semua penyakit yang dinyatakan bersalah tidak menyembuhkan dokter, menentukan apakah dia memiliki keturunan atau tidak, , membuat makhluq dan pasangan manusia (pria dan wanita), memutuskan berpacaran, menentukan kesuksesan bisnis atau bahkan bangkrut, menentukan nasib seseorang apakah dia diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS), melepaskan bencana alam (seperti , banjir, tanah longsor, tsunami, gempa bumi, dll), dan lain-lain.
Kekuatan yang diberikan kepada kita saat ini adalah amanat dari Alloh SWT.Misalnya, kita mendapatkan kekuasaan menjadi presiden, wakil presiden, menteri, anggota parlemen / legislatif, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua MA (MA), Ketua Mahkamah Konstitusi Kepala RT, Pemimpin RW, kepala keluarga, bupati, gubernur, ketua kelas, ketua osis, pimpinan organisasi, ketua partai, pimpinan perusahaan, dll. Kekuatan yang kita dapatkan adalah amanat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Kita, kita harus melakukan yang terbaik, penuh rasa tanggung jawab, dan tidak mendukung individu, kelompok, atau kelompok kepentingan tertentu.
Allah SWT memiliki hak untuk mengambil kuasa yang telah Dia berikan kepada kita, jika kita tidak melakukannya dengan baik, dalam banyak hal semua bisa terjadi dengan izin-Nya. Dengan kekuatan bahwa Tuhan memiliki semua kekuatan yang telah kita dapatkan bisa hilang, dalam banyak hal, dalam keadaan apapun, kapan dan dimana saja.
Oleh karena itu jika kita ingin mengabadikan semua kekuatan yang kita miliki Kita harus menjalankan kekuatan itu dengan mandat terbaiknya, dan rasa tanggung jawabnya.
Allah Maha Kuasa atas segalanya.Dengan memanggil Asma-Nya, Kita memperoleh kekuatan baik di mata diri kita sendiri, keluarga kita, orang tua kita, teman kita, orang-orang kita, dan lain-lain. Serta dibimbing dan diperkuat untuk melatih kekuatan itu dengan rasa tanggung jawab yang besar.
C. Qada dan Qadar
1. Pemahaman
Dari sudut bahasa, Qada berarti hukum, tekad, kemauan, notifikasi dan ciptaan. Menurut syarak, Qada adalah keputusan Allah SWT tentang sesuatu Qadar dalam hal bahasa membawa makna pada hukum dan kepastian. Dari sudut syarak, Qadar membawa makna pada penentuan semua makhluk dalam proporsi dan bentuk tertentu.
Dia akan mengatur keadaan fisik dari segala sesuatu dalam ciptaan manusia secara fisik tapi Tuhan memberikan kebebasan manusia untuk memilih kesuksesan dan kegagalan kehancuran.Orang yang memilih untuk memiliki potensi akan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan itu. Demikian juga, mereka yang memilih kegagalan tidak akan bekerja keras untuk sukses tapi omelan licik hanya akan memuaskan hasrat.
2. Kewajiban untuk percaya pada Qada dan Qadar
Percaya pada Qada dan Qadar yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah putusan Allah SWT. Umat Muslim akan menerima setiap keputusan Allah SWT dengan senang hati setelah berusaha untuk bekerja keras.
Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berkata,
"Barangsiapa tidak hidup dengan Qadd dan Qadar saya dan saya tidak yakin akan ujian yang saya berikan, maka carilah Tuhan selain Aku" (Dilaporkan dari Tabrani)
3. Hubungan antara Qada dan Qadar dengan Bisnis
Percaya pada Qada dan Qadar berarti percaya bahwa Allah telah menetapkan segalanya untuk hamba-Nya. Rasulullah SAW berkata,
"Sesungguhnya seseorang diciptakan di perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk kacang, 40 hari menjadi potongan darah, 40 hari menjadi sepotong daging, maka Allah SWT mengirim malaikat untuk bernafas ke dalamnya dan menulis empat hal yaitu penghidupan, kematian, praktik dan cara hidup yaitu sengsara atau bahagia. "(Dilaporkan dari Sahih Bukhari dan Muslim)
Allah SWT telah menentukan nasib setiap manusia tapi manusia tidak tahu takdirnya. Karena itu, manusia harus berusaha mencapai kesuksesan dengan sungguh-sungguh. Jika usaha dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan memuaskan dan jika bisnisnya kurang, hasilnya juga akan kurang memuaskan.Firman Allah SWT,
"Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah nasib orang kecuali jika mereka mengubah nasib mereka."
(Surah al-Ra'ad, ayat 11)
Allah SWT mewajibkan manusia untuk berusaha meraih sukses dengan sungguh-sungguh. Satu cerita yang terjadi di masa Rasulullah SAW diriwayatkan,
"Suatu hari, seorang Arab Badui mendatangi Rasulullah untuk menunggang kuda Dia turun dari kudanya dan terus menghadapi Nabi tanpa mengikat kudanya Nabi menegur pria itu, 'Mengapa kuda itu tidak terikat?' Pria itu menjawab, 'Biarkan aku, kepada Allah SWT 'Nabi berkata,' Bind kudamu dan kemudian panggil kepada Allah SWT. '"
Cerita di atas menunjukkan bahwa Allah SWT mengetahui semua hal baik yang telah terjadi atau sedang dan akan terjadi. Sementara manusia, mereka hanya tahu apa yang sedang terjadi dan sudah terjadi. Namun, pengetahuan manusia tentang apa yang telah terjadi sangat terbatas. itu belum terjadi. Karena itu, manusia harus bekerja karena manusia tidak tahu takdirnya.
Manusia yang belum mencapai kesuksesan bahkan jika mereka telah bekerja dengan sempurna, maka manusia tidak akan menyesalinya karena mereka telah bekerja dengan sempurna. Setiap usaha mereka memiliki dua peluang keberhasilan atau kegagalan sementara orang yang tidak bekerja hanya memiliki satu kesempatan untuk gagal.
Misalnya, jika Anda ingin berhasil dalam ujian, Anda harus belajar dengan giat. Yang Anda tahu tentang hasil ujian Anda, tapi Anda atau guru Anda tidak tahu selama Anda belum menjawab pertanyaan itu. Anda hanya tahu hasilnya setelah guru memberi tahu Anda tentang keputusan tersebut. Setiap manusia tapi manusia tidak mengetahuinya. Karena itu, manusia harus berusaha mencapai kesuksesan itu.
4. Qada dan Qadar Dipanggil dengan Takdir
Nasib terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Nasib Muqdq adalah keputusan yang berkaitan dengan usaha manusia. Setiap keputusan ditemukan sesuai dengan tingkat bisnis. Misalnya, seorang mahasiswa mahasiswi ingin menjadi mahasiswa kedokteran yang baik. Untuk mencapai keinginan itu, ia perlu belajar dengan tekun. Berkat kesungguhannya, ia akhirnya menerima penghargaan mahasiswa sebagai dokter yang sangat baik. Firman Allah SWT,
"... Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah nasib orang sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri ..."
(Surah Ar Raad, ayat 11)
"Barangsiapa yang murtad dari kamu dari agamanya, maka dia mati karena ketidakpercayaan, maka mereka (Al-Baqarah, 2: 217)
(i) dengan keyakinan (keyakinan)
(ii) kecurigaan (meragukan) di dunia dan di akhirat, keraguan)
(iii) qaul (kata)
(iv) fi'l (perbuatan).
b. Destiny Mubram adalah sebuah resolusi yang tidak bisa diubah secara alami. Misalnya, orang yang lahir itu terlihat sementara orang tuanya mata besar. Data tidak bisa diubah secara alami namun bisa diubah dengan bantuan pembedahan.
D. Percobaan Pujian
1. Kewajiban
Memahami tanggung jawab adalah kondisi dimana ia mewajibkan segala sesuatu, sehingga harus menanggung, memikul tanggung jawab, menanggung segala sesuatu atau memberikan tanggung jawab dan menanggung konsekuensinya.Tanggung jawab secara definitif adalah kesadaran manusia akan perilaku atau tindakan yang disengaja atau tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti membuat rasa berkewajiban.
Tanggung jawab itu wajar, yang berarti bahwa tanggung jawab telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sehingga setiap manusia dan setiap orang akan memiliki tanggung jawab secara individu.Jika seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka ada orang lain yang memaksakan tanggung jawab itu .
2. Adil
Adil adalah di mana sifat yang dalam kehidupan sehari-hari terbagi sama.Seseorang yang adil akan memperlakukan seseorang dengan baik tanpa ada yang iri atau menyukai. Misalnya, suatu hari Ria diberi kue oleh ibunya, dia diminta membagikan kue itu dengan saudara perempuannya dan teman saudara perempuannya, di sinilah Ria harus adil untuk membagi kuenya. Ria tidak bisa memberinya kue lebih banyak daripada teman kakaknya.
III. Bijaksana
Bijaksana adalah dimana sikap seseorang dalam mengambil keputusan secara tepat dan benar. Sikap yang tidak terburu-buru membuat keputusan dan mengetahui mana yang baik dan buruk.Sebagai contoh hakim dalam mengambil keputusan, dia harus tahu mana yang benar dan mana yang salah dan tanpa ragu-ragu menjatuhkan sans .
E. Cacat Moral
1. MARAH
Kemarahan adalah kekacauan emosional yang diungkapkan oleh perbuatan atau ungkapan untuk mendapatkan kepuasan.
Kemarahan adalah reaksi terhadap penghalang yang menyebabkan kegagalan bisnis atau perilaku, biasanya disertai dengan berbagai ekspresi perilaku. Man adalah pernyataan yang agresif, tingkah lakunya mengganggu orang yang dimarahi dan bahkan orang-orang di sekitarnya. Jenis kelamin lawan adalah penyakit.
Memang, kemarahan itu khas, bahkan menjadi perasaan penting bagi manusia, karena bisa menimbulkan godaan perjuangan sekaligus semangat berkorban dalam membela kebenaran, menjunjung tinggi keadilan dan kemenangan.Pentingnya sifat ini terbukti, misalnya dalam semangat perjuangan untuk membela aqidah dan iman, untuk melestarikan jiwa, kekayaan dan kehormatan. Oleh karena itu, siapapun yang kehilangan sifat ini maka akan menjadi bentuk penghinaan, ejekan dan pelecehan satu sama lain.
Cara menjadi marah adalah sebagai berikut:
1. Senyum.
Saat kita tersenyum kita meringankan banyak situasi negatif. Tersenyum adalah cara untuk menawarkan niat baik kepada orang lain. Tersenyum tidak memerlukan biaya apapun, tapi secara efektif bisa meredakan situasi yang tegang.
2. Saat marah jangan bilang apa-apa.
Jika kita berbicara dalam kemarahan, kita pasti akan memperburuk situasi dan sangat mungkin menyakiti perasaan orang lain. Jika kita berbicara dalam kemarahan, kita mungkin menemukan bahwa orang akan menanggapi dengan kemarahan juga, menciptakan lingkaran kemarahan. Tapi jika kita bisa menyimpannya untuk tetap diam, maka akan memberi waktu kepada emosi kemarahan meninggalkan kita.
c. Tarik napas dalam-dalam.
Tindakan sederhana dengan bernapas dalam akan membantu Anda dalam menyingkirkan kemarahan.
2. FASIK.
Fasik sedang mengerjakan dosa, tapi dia tahu itu tidak bisa dilakukan.
Menurut Imam Hanafi, meannya ada dua macam:
1. Orang yang melakukan dosa terang-terangan, seperti mabuk di jalanan atau pergi ke pelacuran atau pergi ke tempat perjudian secara terbuka, dll.
2. Orang yang mengerjakan dosa dengan sembunyi-sembunyi, tetapi diberitahukannya dengan bangga kepada beberapa orang teman-temannya, bahwa ia berbuat yang demikian, seperti sebagian orang yang meninggalkan shalat dan puasa, lalu diceritakannya kelakuannya itu kepada teman-temannya bahwa ia tidak shalat dan tidak puasa, dll.
3. MURTAD
Murtad adalah keluar dari agama Islam.Baik pria maupun perempuan, ketika keluar dari agama Islam sementara mereka telah baligh dan berakal, maka mereka diajak kembali kepada Islam sampai tiga kali disertai peringatan. Jika mereka kembali, maka akan diterima, namun jika mereka menolak, maka akan dibunuh.
Allah berfirman:
Menurut Syeikh Abdurrahman al-Maliki di dalam kitabnya, Nidzamul Uqubat fi al-Islam, seorang Muslim itu akan jatuh kafir (murtad) disebabkan oleh empat hal berikut:
SEMESTER 2
A. Thayyibah kalimat
1. Pengulangan Pertobatan
Pertobatan adalah kembalinya ketaatan kepada Allah SWT dan menyesali dengan tulus atas dosa -dosa yang telah dilakukan baik dosabesar maupun dosa kecil dan memohon pengampunan dari Allah.Individu diminta untuk bertobat untuk menyucikan diri dari dosa besar dan kecil, baik sengaja maupun tidak.
Hukum pertobatan adalah kewajiban apakah itu adalah dosa kepada Allah SWT atau manusia. Jika dosa berhubungan dengan manusia, biarlah dia meminta maaf. Jika dosa berhubungan dengan harta benda, biarkan dia mengembalikan harta miliknya kepada tuannya. Pertobatan kepada Allah harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan hati yang tulus untuk pertobatan yang tulus tidak membawa apapun- apa dampaknya terhadap individu.
2. Syarat dan Tata Cara Pelunasan
Pertobatan terbaik adalah pertobatan, keyakinan dan harga diri yang rendah kepada Allah SWT. Dalam Islam, digariskan cara untuk mengajukan pengampunan dan restu Allah SWT:
1. Penyesalan, ketidaksukaan dan determinasi tidak akan mengulangi dosa-dosa yang telah dilakukannya
2. Beristighfar memohon pengampunan dari Allah swt
3. Praktekkan kebaikan
4. Bersyukur atas berkah Allah
5. Berdoa untuk kemakmuran hidup di dunia & akhirat
6. Mengembalikan hak orang yang dianiaya jika dosanya berhubungan dengan orang lain.
3. Jenis Dosa
Dosa adalah tindakan yang melanggar norma atau peraturan yang telah ditetapkan Tuhan. Diingatkan saja, jangan sampai merendahkan.Apa sajakah dosa besar dalam Al Qur'an?
Inilah jenis dosa:
a. Syirik (Memperkenalkan Allah SWT).
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni semua dosa selain itu, untuk siapa yang dikehendaki-Nya." (An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berkata:
"Sesungguhnya, siapa yang bergaul dengan Allah, pastilah Allah telah melarangnya surga." (Al Maidah: 72)
b. Putus asa mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya keputusasaan akan rahmat Allah, tetapi orang-orang yang kafir" (Yusuf: 87).
c. Melakukan ketidaktaatan kepada kedua orang tua.
Karena Allah SWT adalah menghindar dari orang-orang yang melakukan ketidaktaatan kepada orang tua mereka sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'yang sombong dan celaka'.
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Dan mengabdikan diri pada ibuku, dan Dia tidak membuatku menjadi orang yang sombong." (Maryam: 32).
d. Membunuh
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Dan barang siapa membunuh orang beriman dengan sengaja, perhitungannya adalah Neraka, tinggal di dalamnya". (An Nisaa: 93).
e. Menuduh wanita yang baik melakukan perzinahan.
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Mereka yang menuduh wanita baik, orang-orang kafir, percaya kepada dunia dan akhirat, dan hukuman mereka adalah hukuman yang besar."(An Nuur: 23)
f. Mengkonsumsi riba.
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Mereka yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri kecuali sebagai pembentukan iblis karena kegilaan (tekanan)". (Al Baqarah: 275)
g. Lari dari medan perang
Artinya, ketika orang-orang Muslim diserang oleh musuh-musuh mereka, dan orang-orang Muslim maju untuk membela diri dari serangan musuh, maka ada seorang individu Muslim yang lolos dari pertempuran.
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Siapa pun yang membelakangi saat itu, kecuali untuk berpaling ke perang atau bergabung dengan pasukan lain, maka dia kembali dengan murka dari Allah, dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan itu adalah tempat yang buruk untuk kembali. ". (Al Anfaal: 16)
h. Makan anak yatim.
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang makan kekayaan anak yatim dalam kesalahan, mereka benar-benar menelan perut mereka dan mereka akan memasuki api yang berkobar."(An Nisaa: 10)
i. Perzinahan
Tentang ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa melakukan ini, ia akan menerima (hukuman) atas hukumannya, dan ia akan berlipat ganda untuknya pada hari kiamat, dan dia akan tinggal di sana." (Al Furqaan: 68-69)
B. Asma'ul Husna
· Al-Ghafuur : ( الغفور ) Mengampuni, banyak pengampunan hambaNya.
· Al-'Afuw : ( العفو ) Yang Paling Memaafkan / Maha Pengampun, menghilangkan kesalahan orang-orang yang senang kembali untuk meminta maaf kepada-Nya.
· Ash-Shabuur : ( الصبور ) Yang Mulia yang tidak tergesa-gesa memberikan penyiksaan dan tidak segera menerapkan sesuatu sebelum waktunya.
· Al-Haliim : ( الحليم) MahaPenyantun / Maha Penyantun / Maha Penghamba, y aitu yang tidak terburu-buru melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan siksaan .
C. Melarang Moral
1. Kisah Adam
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Padahal semua yang dimilikinya: kekayaan yang begitu melimpah sehingga setiap hal yang ingin digenapi dengan mudah, tapi jika dia tinggal sendiri tanpa teman lainnya tentunya akan kesepian juga. Bahkan kebahagiaan pun tak pernah bisa dirasakan . Lihat saja kehidupan Adam saat dia tinggal di surga.Setiap kebutuhan yang dia butuhkan disediakan oleh Tuhan. Yang dia inginkan, pada saat itu juga bisa dinikmati. Tapi karena dia tinggal sendirian di sana, dia merasa kesepian. Segala sesuatu yang disediakan oleh Sang Pencipta adalah hampa untuk menikmatinya.
Dalam kesendirian kesepian, Adam berdoa kepada Tuhan untuk diberi teman. Allah juga memberikannya. Seperti yang diceritakan dalam Al Qur'an, Allah menciptakan Hawa (Eva in the Bible) untuk menemani Adam. Sebagai manusia, manusia membutuhkan orang lain. Tidak hanya sebagai teman dalam kesendirian, tapi juga partner dalam melakukan sesuatu. Ini adalah kegiatan ibadah ekonomi, sosial, budaya, politik dan amal yang berhubungan dengan Tuhan. Inilah hubungan antara saling membantu antara satu dengan yang lain.
2. Kisah Nabi
Nabi Ayub menggambarkan sosok manusia yang paling sabar, bahkan mengatakan bahwa dia berada pada puncak kesabaran. Orang-orang cenderung untuk sabar dengan Nabi Ayub. Misalnya, dikatakan: selaku sabar Nabi Ayub. Jadi, Nabi menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau contoh kesabaran dalam setiap bahasa, dalam setiap agama, dan dalam setiap kebudayaan. Allah SWT telah memuji dia dalam bukunya yang berbunyi:
"Sesungguhnya kami telah menemukan dia (pasien), dia adalah budak budak, dia sangat saleh." (QS Shad: 44)
Setan mendengarkan apa yang dia katakan kemudian dia terganggu olehnya.Kemudian dia mendatangi Nabi Ayub untuk mencoba menggodanya tapi Nabi Ayub adalah seorang Nabi yang hatinya dipenuhi dengan ketulusan dan cinta kepada Allah SWT sehingga Setan tidak dapat menemukan cara untuk mengganggunya.
Ketika iblis putus asa mengganggu Nabi Ayub, dia berkata kepada Tuhan: "Wahai Rabbi, hambamu Ayub memuja Engkau dan menyucikan Anda, tapi Dia memuja Anda bukan karena cinta, tapi Dia memuja Anda demi Dia memuja Anda sebagai hadiah untuk Anda karena Anda telah memberinya kekayaan dan anak-anak dan Anda telah memberinya kekayaan dan kemuliaan, Dia benar-benar ingin menyimpan kekayaan, kekayaan, dan anak-anaknya, Sebagai berkat yang Anda berikan kepadanya adalah rahasianya. Dalam penyembahannya, dia khawatir bahwa apa yang akan dia binasakan dan hancurkan, oleh karena itu, penyembahannya dipenuhi dengan keinginan dan ketakutan. Jadi, di dalamnya dicampur dengan rasa takut dan keserakahan, dan bukan penyembahan murni karena cinta. "
Cerita mengatakan bahwa Allah SWT berkata kepada iblis: "Sesungguhnya Ayub adalah orang yang beriman dan beriman, Ayub adalah model iman dan kesabaran, saya mengijinkan kamu untuk mengujinya di dalam tanah miliknya. Lakukan apapun yang kamu mau, kemudian lihat hasilnya dari apa yang kamu inginkan. lakukanlah. "
D. Melarang Moral pada Tanaman
Lingkungan adalah dukungan hidup dan kesejahteraan, tidak hanya melawan manusia tapi juga untuk makhluk lain seperti tanaman. Oleh karena itu, lingkungan harus dilestarikan selaras dan bertahan hidup sehingga terus berfungsi sebagai pendukung kehidupan. Inilah moralitas tanaman:
1. Seharusnya tidak merusak tanaman atau tanaman
2. Tidak menghina tanaman
3. Pertahankan kompatibilitas lingkungan
Manusia perlu mencintai tanaman karena beberapa pemenuhan kebutuhan hidup manusia berasal dari tumbuhan, baik tanaman yang dapat dimakan, seperti daun, maupun tanaman yang batang atau batangnya bisa bermanfaat dan berfungsi membersihkan udara. Semuanya perlu diberi air sesuai kebutuhannya.
E. Melarang Moral pada Hewan
Banyak di beberapa negara yang memiliki industri bulu seperti China, hewan (seperti rubah) dikuliti hidup untuk mempersingkat waktu dan menghabiskan, terlepas dari rasa sakit dan penderitaan yang dialami oleh hewan yang bersangkutan. Cara memusnahkan hewan-hewan yang kurang pudar dan kulit mereka untuk pakaian para selebritis ini, mereka dibunuh dengan racun karbon monoksida, tanpa oksigen, yang dieksekusi oleh listrik atau rusak oleh tenggorokan. Ternyata masih ada beberapa orang yang melihat makhluk lain disiksa demi keuntungan materi dan kita memohon kepada Tuhan untuk menghindari sifat biadab sedemikian rupa. Berikut ini adalah moral atau perilaku binatang, antara lain:
1. Tidak bisa menyiksa hewan
2. Tidak bisa membunuh tanpa ketentuan khusus
3. Mengobati hewan secara manusiawi
4. Tidak menghina hewan
Tidak ada keraguan bahwa banyak hewan yang mengancam kesehatan bahkan jiwa manusia, seperti kalajengking, ular dan sebagainya dan binatang jenis ini diperbolehkan untuk kita bunuh dia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kalimat Thayyibah adalah pidato terbaik dan terbaik yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari bagi seorang Muslim. Kalimat Thayyibah bervariasi, antara lain kalimat thaghayibahAstaghfirullahal'adzim. Kalimat ini dikenal misalnya jika ada kemalangan dan kesabaran atau stres.
Allah memiliki nama baik, di antaranya Al-Qawiyyu ( Yang Terkuat ), Al-Hakim (yang paling bijak), Al-Musawwir (mahakuasa), Al-Qadir (mahakuasa), Al-ghofur (yang paling pemaaf), Al-afuuw (yang paling pemaaf), Al-shobur (yang paling sabar), dan Al-halim (yang paling sabar).
Dari sudut bahasa, Qada berarti hukum, tekad, kemauan, notifikasi dan ciptaan. Menurut syarak, Qada adalah keputusan Allah SWT tentang sesuatu Qadar dalam hal bahasa membawa makna pada hukum dan kepastian. Dari sudut syarak, Qadar membawa makna pada penentuan semua makhluk dalam proporsi dan bentuk tertentu
Dalam hidup kita, kita harus selalu mempraktikkan kebajikan terpuji, dan membenci aib moral. Melakukan hal baik tidak hanya untuk sesama manusia tapi juga untuk semua makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan.
B. SARAN
Dalam proses penyampaian materi ajar, guru harus selalu menghubungkan materi dengan kehidupan nyata atau nyata kepada siswa. Karena dengan mengaitkannya dengan kehidupan nyata maka siswa akan cepat mengerti apa yang berhubungan dengan materi pembelajaran.